Skip to main content

resum sholih,akram,hirs,amanah,istiqomah,dan zuhud


SHOLIH

Adalah sebuah konsep yang memiliki ciri, senantiasa bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

"والذين أمنوا وعملوا الصالحات لندخلنهم الصالحين"

 Dari ayat ini orang yang sholih adalah orang yang beriman dan beramal yang baik. Misalnya dengan membaca Al-Qur'an, memahami dan mengamalkan isinya. Senantiasa tanggap pada permasalahan keluarga, lingkungan, dan masyarakatnya. Serta mampu menjadi Khalifah yang mengatur ,mengelola bumi dan isinya.

Allah berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya'; 105

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ

Artinya: Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh.

Disini memiliki arti atau dinisbatkan pada orang-orang yang dapat mengelola bumi dengan baik artinya orang-orang yang dapat mengurus kemaslahatan umat manusia dengan baik, karena memiliki sosial kemasyarakatan yang baik serta dapat mewarisi bumi (dunia) dengan baik dan bijak.

Adapun tahapan menuju insan yang sholih itu sendiri masih sangatlah sulit untuk dicapai, namun bukan tidak mungkin untuk tidak dapat dicapai. Apabila belum bisa sampai tingkatan sholih, cukup dengan "الحب" yaitu cinta pada orang-orang yang sholih, sebuah sya’ir penuh makna karangan Imam Syafi’i yang berbunyi:

"أحب الصالحين ولست منهم # لعلي أن أنال بهم شفاعة"

Yang artinya: walaupun saya bukan termasuk orang-orang yang sholih tetapi saya mencintai mereka, dengan harapan semoga saya mendapat syafa’at beliau dikemudian kelak.

Untuk itu sebagai individu kita harus berusahasa yang mempunyai kesalehan horisontal, mampu membaca tanda-tanda zaman dan sekaligus mampu mengelola kehidupan di muka bumi ini sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.





AKROM

Akrom adalah orang yang paling mulia, sedangkan akrom hanya dapat dicapai oleh orang-orang yang paling taqwa diantara yang lain. Yang selalu beriman dilafalkan dalam lisan, diyakini dalam hati, dan diamalkan dengan perbuatan.

Allah berfiman dalam Q.S al Hujurat : 13

….إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ….

Artinya : "…Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu....."

Ayat yang lain: " فتزودوا فإن خير الزاد التقوى"

sudah jelas bagi kita bahwa sebaik-baik bekal akhirat adalah taqwa. Jadi insan yang akrom adalah insan yang paling bertaqwa terhadap Tuhannya, ia memiliki hubungan horizontal (keatas) yang baik.

Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu ada sangkut pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang mulia itu adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah. Mengapa manusia saling menolok-olok sesama saudara hanya karena Allah menjadikan mereka  bersuku-suku dan berkabilah-kabilah yang berbeda-beda, sedangkan Allah menjadikan seperti itu agar manusia saling mengenal dan saling tolong menolong dan kemaslahatan-maslahatan mereka yang bermacam-macam. Namun tidak ada kelebihan bagi seseorangpun atas yang lain, kecuali dengan taqwa dan keshalihan, disamping kesempurnaan jiwa bukan dengan hal-hal yang bersifat keduniaan yang tidak pernah abadi.

Al Akram sebagai bentuk ideal seorang muslim. Yakni seseorang yang mempunyai keshalehan transendental dalam hubungannya sebagai individu dengan Allah SWT. Muslim akram dipersonifikasikan melalui niat yang baik, keikhlasan dan menjadikan motivasi seluruh aktifitas hidupnya  hanya kepada Allah (lillahi ta’ala).






AL-KHIRS (Kemauan Kuat)

Al hirsu menurut bahasa/ etimologi adalah tamak, loba, serakah, rakus, grangsang akan sesuatu. Menurut terminologi al-Hirsu adalah semangat yang tinggi, kuat, yang melekat atau dimiliki seorang dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

Dalam proses pencarian ilmu harus memenuhi beberapa faktor yaitu dana, kesabaran/ ketelatenan, waktu yang lama, dan sarana pendukung lainnya.Namun dari komponen-komponen tersebut yang paling penting adalah kemauan yang kuat, karena dengan kemauan yang kuat walaupun ada faktor yang tak terpenuhi akan tetap mampu mengantarkan penuntut ilmu menuju keberhasilan.

Rasulullah SAW bersabda

احرص على ما ينفعك واستعن بالله تعالى

Artinya: antusiaslah ( semangatlah) terhadap apa yang membawa manfaat bagimu,dan mohonlah pertolongan kepada Allah. Shahih muslim.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata mengenai hadits di atas :

“Nabi shalallahu 'alaihi wasallam menjadikan sifat ambisi dan tidak pernah merasa puas (rakus) terhadap ilmu sebagai konsekuensi iman dan sifat orang beriman. Dan Beliau memberitahukan bahwa sifat ini tetap menjadi karakter mu'min sampai ia masuk surga”

Ilmu itu sangat penting karena itu sebagai perantara (sarana) untuk bertaqwa. Mendalami ilmu yang sebanyak-banyaknya sangat dianjurkan. Ilmu pengetahuan disini adalah semua pengetahuan, yang dikembangkan untuk kemudahan dan kemaslahatan manusia. Hendaknya lebih dahulu Belajar ilmu agama, karena dapat membimbing menuju kebaikan dan taqwa.

Adanya hirs dalam diri penuntut ilmu, akan mampu membangun atmosfer akademik, membiasakan membaca (اقراء) bagi kalangan  pelajar dilingkup akademik yang akan membentuk sifat kritis dengan berbagai sudut pandang dalam menjalani proses yang mengantarnya menuju keberhasilan dari akademik itu sendiri.

Allah berfirman dalam QS. Al-insyiroh ayat 5-7

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرا فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ   

Yang artinya : karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan,maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan )yang lain.

Mempelajari sesuatu hingga sangat  paham  dengan menanamkan kecintaan pada ilmu akan memotivasi seseorang untuk meraih ilmu. Mengingat banyak sekali keutamaan yang didapatkan dalam menuntut ilmu, maka sudah sepatutnya penuntut ilmu memperbaiki niat karena Allah dan menggunakan setiap waktu untuk menuntut ilmu.




AMANAH

          Amanah menurut bahasa adalah jujur, tanggung jawab, adil,dll. Dimana ia sangat merespon permasalahan yang ada disekelilingnya baik agama maupun permasalahan lainnya serta tidak menyembunyikan persaksian.

Amanah memiliki banyak arti, tergantung pada konteksnya.

  1. Dikaitkan dengan larangan menyembunyikan persaksian (QS.Al-Baqarah 283)
    وَلا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ ….
    ''…Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan kesaksian, karena barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya...''
  2. Dikaitkan dengan keadilan, berarti pelaksanaan hukum harus secara adil (QS.An-Nisa' 58)
     إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ ….
    "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil…."
  3. Dikaitkan dengan sifat khianat(QS.Al-Anfal 27)
    وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
    "…janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui …"
  4. Dikaitkan dengan salah satu sifat manusia yang mampu memelihara stabilitas rohani,tidak berkeluh kesah ketika ditimpa kekusahan dan tidak melampaui batas ketika mendapat kesenangan.(QS.Al-Ma'arist)
  5. Amanah sebagai tugas keagamaan maupun tugas kemanusiaan.
    Jadi secara umum amanah adalah pemberian kepada seseorang yang dinilai memilki kemampuan untuk mengembannya baik dalam kehidupan dunia, karena tanpa amanah berbagai macam aturan, tidak dapat terlaksana dengan baik sehingga mampu menciptakan kehidupan yang sejahtera, damai, adil.

Salah satu ciri-ciri terangkatnya agama adalah hilangnya amanah dalam diri manusia maka berhati-hatilah mengemban amanah karena membawa amanah seperti membawa api jika tidak memiliki sifat amanah dalam diri. Seperti firman Allah SWT:

 "إن الله يأمركم أن تؤد الأمانة إلى أهلها" maka sampaikanlah amanh pada ahlinya karena amanah adalah sesuatu hal yang sangat besar tanggung jawabnya.

Oleh karena itu, wajarlah jika Allah memberikan amanah sebagai suatu bentuk ketaatan. Amanah tidak hanya terkait dengan aspek diniyah seperti jabatan dan kekuasaan tapi juga terkait dengan aspek ukhrawi seperti ibadah.

Hal ini juga terkait dengan kondisi masa sekarang, yang mana sebagian besar orang mengabaikan amanah. Mereka tidak menyadari apa makna dan hakekat amanah serta posisi amanah yang begitu urgen dalam mengemban tugas sebagai khalifah fi al-ard.








ISTIQOMAH

Menurut etimologi adalah kokoh, tekun, pendirian, terus menerus,  konsisten,"ajeg", "tetep", berketetapa hati. Sedangkan menurut terminoologi adalah berdiri dihadapan Allah SWT secara haqiqi dan memenuhi janji (perkataan, perbuatan, keadaan hati). Maksud dari berdiri adalah menjalankan syariat agama yang diturunkan pada nabi. Misalnya dalam shalat, niat harus lillah . Yang pertama istiqomahkan pada waktu terlebih dahulu, baru konsentrasi dan mantapkan hati hanya karena Allah. Dalam solat anggap kita melihat Allah atau setidaknya kita dilihat oleh Allah.

Istiqomah menurut Imam Ahmad dari Anas bin Malik, istiqomah kaitannya dengan iman. "Tidaklah istiqomah iman seseorang hamba sehingga hatinya istiqomah, hatinya tidak istiqomah sehingga lisannya istiqomah dan tidak masuk laki-laki itu ke surga".Yang dimaksud disini adalah keserasian antara hati, lisan, dan tindakan yang didasarkan keimanan.

Istiqomah menurut Umar bin Khattab "Istiqomah adalah melaksanakan perintah menjauhi larangan secara tetap, terus menerus", sedangkan menurut Usman bin Affaan "istiqomah adalah ikhlas ( melakuakan semata-mata karena Allah sesuai syariat yang berlaku hanya mengharap ridonya.

Allah berfirman:

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

"Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."(QS. Hud.11:112)

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُم يَحْزَنُون

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita'.{ Q.S Al Ahqof 13 }

Jadi Istiqomah konteksnya tidak hanya pada disiplin waktu saja tetapi juga ketetapan lisan dan perbuatan. Tidak ada batas minimum untuk istiqomah, istiqomah itu dilakukan terus menerus sampai kapapun. Apabila telah benar benar istiqomah muslim akan mendapatkan karomah yang datangnya tiba-tiba tak dapat ditentukan waktunya.

ZUHUD

Secara etimologi, dalam kitab kifayatul Athqiya zuhud disebutkan bahwa  خلاف الرغبلة الزهد yang artinya lawan dari cinta, berarti pada hakikatnya meninggalkan kesenangan terhadap sesuatu. Sedangkan secara terminologi adalah meninggalkan apa yang dicintai yang bersifat duniawi untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik yang  bersifat ukhrawi.

Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia secara total dan menjauhinya. Misalnya Nabi, teladan bagi orang-orang yang zuhud, beliau mempunyai sembilan istri. Demikian juga Nabi Dawud dan Nabi Sulaiman, sebagai seorang penguasa mempunyai kekuasaan yang luas sebagaimana yang disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur’an. Para Shahabat, juga mempunyai istri-istri dan harta kekayaan, yang di antara mereka ada yang kaya raya.

Semuanya ini tidaklah mengeluarkan mereka dari hakekat zuhud yang sebenarnya.

Kecintaan kepada Allah swt dan kehidupan akhirat lebih diutamakan daripada keinginan untuk memiliki sesuatu yang bersifat material.

Allah swt. berfirman dalam Q.S. Asy-Syura: 20 

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Artinya :Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat. 

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ

Artinya: Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu me-ngerti? (Q.S. Al-Qasas : 60)

Menurut Abu Nasr As-Syirad At-Tursi membagi tingkatan zuhud menjadi 3 ,yaitu:

1.Mubtadi' (pemula) yakni orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya tidak ingin memilikinya.

2.Mutakhaqqi (mengenal hakikat zuhud) yakni orang yang tidak mau mengambil keuntungan pribadi dari harta karenna ia tahu dunia ini tidak mendatangkan keuntungan baginya.

3.Alim Muyaqqi yaitu orang yang tidak lagi memandang dunia ini mempunyai nilai. Hanya sebuah permainan,dan yang haqiqi adalah akhirat. Dunia hanya dianggap sesuatu yang melalaikan orang dari mengingat Allah.

Allah swt. berfirman  Q.S. Al-‘Ankabut: 64:  

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

Artinya: Dan kehidupan dunia ini hanya senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.

Mengenai hadist tentang keseimbangan dunia dan akhirat dapat dipahami bahwa kita memperoleh dunia agar selalu semangat dalam bekerja sebagai ibadah, dan kita memperoleh akhirat agar selalu sungguh-sungguh beribadah dan menganggap bahwa besok kita akan mati.

Adapun ciri-ciri orang yang zuhud yaitu melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya, didalam hati selalu bergantung pada Allah SWT meninggalkan dari harta benda, kemewahan, maupun hiasan duniawi lainnya karena bisa mengancam istiqomah, ketaqwaan seseorang.

Karena hakikatnya yang ada di dunia ini milik Allah , hanya sebagai titipan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik yang bersifat ukhrowi. Manusia harus menyadari bahwasanya dunia itu hanya sementara dan akan menyibukkan hati dari keterkaitan dengan Allah SWT. Sehingga dengan zuhud kita dapat terus mengingat Allah selalu bersyukur ,berlapang dada, dan lebih khusyu' dalam menjalankan ibadah kepadaNya.

Comments

Popular posts from this blog

Mengenali Ayat dan Hadist tentang Kewirausahaan

PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Entrepreneur memang bisa merupakan bakat, namun bisa dibentuk. Yang pasti, semua bukan tidak bisa menjadi entrepreneur yang sukses. Banyak cerita tentang orang yang mempunyai mitos yang salah tentang entrepreneurship. Mitos yang salah akan menciptakan rasa takut yang menjadi penghalang utama seseorang untuk memutuskan memulai usaha. Sukses merupakan proses yang bergulir. Meskipun demikian, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum atau kelompok atau individu, kecuali kaum atau kelompok atau individu itu berusaha mengubahnya. Kita berusaha yang terbaik, sabar dan mengikuti jalan yang benar yang dilandasi iman kepada Allah. Insya Allah kita akan menjadi entrepreneur yang berhasil, baik di dunia mapun di akhirat.  Untuk itu, disini penulis akan membahas lebih mendalam mengenai karakteristik dan tinjauannya dalam Al-Qur’an dan Hadist. B. RUMUSAN MASALAH 1.Apa definisi dari wirausaha? 2.Bagaimana karakteristik dan tinjauannya dari ayat & hadist u...

Ayat Hadist Ekonomi "Mudharabah"

MAKALAH ‘’MUDHARABAH” Makalah ini di susun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah: Ayat dan Hadist Ekonomi Dosen Pengampu: Dr. Jamal Ma’mur,MA Image Disusun Oleh: 1. Nurul Istianah       (16.21.00246) 2. Umi Latifah          (16.21.00189) 3. M. Ali Syukron     (16.21.00014) 4. Laila Atmim N      (16.21.00156) FAKULTAS SYARI’AH PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH INSTITUT PESANTREN MATHALI’UL FALAH TAHUN AKADEMIK 2017/2018 MUDHARABAH A. Latar Belakang Akad mudharabah merupakan salah satu produk pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syari’ah. Seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang No 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syari’ah (selanjutnya disebut UUPS). Pasal 19 UUPS menyebutkan, bahwa salah satu akad pembiayaan yang ada dalam perbankan syari’ah adalah akad mudharabah. Akad Mudharabah adalah akad an...